Innamal a'malu bin niat..
Hampir semua kaum muslimin tahu hal ini. Bahwa segala amal akan tergantung niatnya. Namun yang saya akan ungkapkan bagaimana niat yang kuat mempengaruhi segala aktifitas kita. Termasuk saya pun terasa sekali bahwa dengan niat yang kuat memberikan motivasi & kekuatan kami untuk menjual mobil yang kami miliki untuk dapat porsi haji pada tahun 2011. Namun sebelum sampai ke sini ceritanya akan saya ceritakan dahulu bagaimana terbersitnya niat pertama kali untuk berhaji.
Masa Sekolah SMP
Masih teringat saat pulang sekolah pakai sepeda "jengki" warna hijau. Sekitar tahun 1992. Saat itu dan memang setiap hari melewati depan Bank Nasional Indonesia ( BNI 46 ). Ada spanduk besar bertuliskan ( agak lupa ) intinya Buka Tabungan Haji Hanya ****Rupiah Setoran Minimal ****Rupiah. Lupa nominalnya tapi yang jelas dalam perhitungan saya bahwa nominal sebesar itu saya pastikan orang tua saya bisa.
Setelah itu di kesempatan lain saya ceritakan hal itu ke bapak saya. Namun saat itu bapak saya bilang "Mengko wae le, sing penting nggo biaya sekolah bocah sek" atau dalam bahasa indonesianya "Nanti saja, yang penting untuk biaya sekolah anak-anak". Saat itu saya tidak bisa berkata apa apa.
Namun dalam hati saya tidak setuju dengan pendapat bapak. Dalam keyakinan saya bapak bisa menyisihkan penghasilannya untuk tabungan haji itu walaupun tetap membiayai sekolah anak-anaknya.
Dari situlah muncul niatan dalam hati bahwa saya ketika kelak sudah bisa mencari uang sendiri saya tidak akan berfikiran seperti bapak. Saya akan menyisihkan sebagian penghasilan saya untuk menabung haji. Waktu itulah saat Allah Subhanahu Wata'ala membersitkan niat pertama kali dalam hati ini untuk menjalankan rukun islam yang ke lima. Menjalankan Ibadah Haji. Alhamdulillah..
Seiring berjalannya waktu niat itupun terkubur dan terlupakan begitu saja. Walaupun kadang di saat tertentu Allah memunculkan niat haji itu lagi. Ma Syaa Allah..
Hampir semua kaum muslimin tahu hal ini. Bahwa segala amal akan tergantung niatnya. Namun yang saya akan ungkapkan bagaimana niat yang kuat mempengaruhi segala aktifitas kita. Termasuk saya pun terasa sekali bahwa dengan niat yang kuat memberikan motivasi & kekuatan kami untuk menjual mobil yang kami miliki untuk dapat porsi haji pada tahun 2011. Namun sebelum sampai ke sini ceritanya akan saya ceritakan dahulu bagaimana terbersitnya niat pertama kali untuk berhaji.
Masa Sekolah SMP
Masih teringat saat pulang sekolah pakai sepeda "jengki" warna hijau. Sekitar tahun 1992. Saat itu dan memang setiap hari melewati depan Bank Nasional Indonesia ( BNI 46 ). Ada spanduk besar bertuliskan ( agak lupa ) intinya Buka Tabungan Haji Hanya ****Rupiah Setoran Minimal ****Rupiah. Lupa nominalnya tapi yang jelas dalam perhitungan saya bahwa nominal sebesar itu saya pastikan orang tua saya bisa.
Setelah itu di kesempatan lain saya ceritakan hal itu ke bapak saya. Namun saat itu bapak saya bilang "Mengko wae le, sing penting nggo biaya sekolah bocah sek" atau dalam bahasa indonesianya "Nanti saja, yang penting untuk biaya sekolah anak-anak". Saat itu saya tidak bisa berkata apa apa.
Namun dalam hati saya tidak setuju dengan pendapat bapak. Dalam keyakinan saya bapak bisa menyisihkan penghasilannya untuk tabungan haji itu walaupun tetap membiayai sekolah anak-anaknya.
Dari situlah muncul niatan dalam hati bahwa saya ketika kelak sudah bisa mencari uang sendiri saya tidak akan berfikiran seperti bapak. Saya akan menyisihkan sebagian penghasilan saya untuk menabung haji. Waktu itulah saat Allah Subhanahu Wata'ala membersitkan niat pertama kali dalam hati ini untuk menjalankan rukun islam yang ke lima. Menjalankan Ibadah Haji. Alhamdulillah..
Seiring berjalannya waktu niat itupun terkubur dan terlupakan begitu saja. Walaupun kadang di saat tertentu Allah memunculkan niat haji itu lagi. Ma Syaa Allah..
Komentar
Posting Komentar